Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Jambi, Indonesia
wonderful life starts from a wonderful heart

2 Maret 2012

TEH KAYU ARO BUKAN KHAS JAMBI?




NAMA Kayu Aro tak asing lagi bagi sebagian besar orang Jambi. Selain mengingatkan kepada wilayah ketinggian di Kabupaten Kerinci yang indah, dingin dan masih berkabut di pagi hari serta produsen sejumlah komoditi hortikultura, nama Kayu Aro juga dilekatkan sebagai nama sebuah produk kemasan kebanggaan negeri ini, Teh Kayu Aro.

Meski tak sewangi sebuah produk teh bermerek lain, Teh Kayu Aro memiliki keunggulan karena aroma tehnya yang lebih pekat dan sedikit rasa pahit yang tersisa di ujung lidah. Khasiatnya yang tinggi - bisa mencegah osteoporosis-, merupakan perkebunan tertua dan terluas di dunia, dan konon diminum keluarga kerajaan Belanda, menambah istimewa teh ini.

Sayangnya, Teh Kayu Aro belum menjadi brandednya Jambi. Selayaknya, bila Jambi disebut maka ingatan semua orang akan tertuju ke produk minuman ini. Tamu yang datang ke Jambi justru lebih mengenal empek-empek atau sebuah produk kopi. Padahal sebagai produk unggulan khas Jambi, teh ini sudah memenuhi semua syarat; ditanam dan diolah di Jambi, telah mengakar karena sudah ada sejak zaman Belanda, enak dan berkualitas serta diproduksi berskala besar.

Upaya mengasosiasikan teh ini dengan Jambi tak terlihat, apakah ini disengaja? Apakah karena teh ini dikelola sebuah perusahaan milik negara, tidak boleh diklaim sebagai khas Jambi? Atau ini semata karena belum ada usaha Pemerintah Provinsi Jambi untuk membangun citra seperti itu?

Sesungguhnya sangat penting untuk mengatakan kepada kepada Indonesia dan dunia bahwa Jambi memiliki teh berkelas internasional. Namun iklan teh Kayu Aro yang diharapkan menjadi media untuk itu, tak berhasil membangun citra teh asli Jambi. Iklan teh ini bahkan dinilai sebagai salah satu iklan yang membosankan dan paling tidak menarik di layar kaca.

Sudah seharusnya Teh Kayu Aro dicitrakan sebagai Jambi Punya. Bukan sekedar teh yang diseduh dan diminum setiap hari, tapi sebuah produk yang diolah dari teh yang tumbuh di tanah ini dan memiliki sejarah yang sangat tua. Teh yang akan selalu mengingatkan peminumnya tentang Tanah Jambi. (***)