Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Jambi, Indonesia
wonderful life starts from a wonderful heart

18 Juni 2014

Ketika Jalan Itu Berakhir


Aku bertanya siapakah dirimu?
Seorang dengan kopiah di kepala atau laki-laki berkaos tembaga?

Engkau ada di setiap detik berlalu
Mataku gelap mendaki pikiran yang berkabut
Gundah namun  aku harus terus melangkah

Sebab engkau darah dan nafasku
Hatiku merintih melihatmu merayap dan mengikis sebutir remah ditatap seribu mata
Tidak Nak, aku tak sanggup!

Akankah panas bara  merentang selalu di bawah kakiku?
Dan terik raja merebus keringat di sela rambutmu?
Asaku berpacu menatap dirimu berbaju sutra dan tertawa mutiara
Sungguh ku tak kan minta lainnya

Menatap ke ujung jalan itu, hatiku berbisik lirih
Desau cemara  tak kan bisa menghalau kumbang-kumbang
Sebelum kulihat dirimu tersenyum
Dan kopiah taqwa di kepalamu

(Untuk anakku fathur)

17 Juni 2014

KUTAHU TAK SELAMANYA MENCINTAIMU

Ada kala lidahmu menggores hatiku
Aku menangis seperti seonggok kain di kamar berdebu
Menunggu pagi dan kelabu berganti 
membawa suka cita  burung dan kuncup bunga

Mulialah mereka yang dapat terus mencinta
Menunggu, membelai, menatap bangga
Menaruh diri  di punggung kekasihnya
Aku kira engkau mengharapku begitu 

Tapi bisakah...?

Nalarku sangat lantang bersuara
Seperti petir yang tak sanggup membakar putri malu
Ia hanya bisa menggores kulitmu
Ia bicara mengikuti kebenarannya
Ruhku kelu karena hatiku seiya dengannya

Sukar mencintaimu selamanya!
Tapi maukah kau menerima diriku begitu saja?
Toh kita baik-baik saja kukira
Karena kuyakin cintamu juga begitu

Dan kita tak mahir mencinta meski  ribuan purnama mengajarinya

Bukankah begitu sayangku?
Juni 2014