Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Jambi, Indonesia
wonderful life starts from a wonderful heart

31 Maret 2013

Menanti Senja Di Pantai Timur Jambi

TAK terbayangkan sebelumnya, menyusuri  perairan bagian  timur Provinsi Jambi bisa seindah  ini. Hutan mangrove yang lebat, air yang tenang dan sore yang cerah, membawa  kami ke nuansa itu.

Rombongan kami berjumlah 5 orang, berangkat dari dermaga kayu di Pasar Nipah Panjang menuju Sungai Itik yang terletak di Kecamatan Sadu sekitar pukul 3 siang. Semula perjalanan ini cukup menyiksa. Udara panas, matahari bersinar dengan garang. Mata kami menyipit menembus Sungai Berbak, melewati beberapa pulau kecil seperti pulau Burung, Harapan, dan Tengah, menuju laut lepas di Kecamatan Sadu. Jarak tempuh sekitar setengah jam itu terasa lama,  ingin rasanya  segera mendarat di Desa Sungai Itik dan menyelesaikan tugas penelitian kami di sana.

Usai wawancara dengan kepala desa dan tokoh masyarakat lainnya, serta mengambil beberapa foto lokasi, kami pun kembali ke speedboat kecil yang kami sewa. Hati mulai merasa nyaman. Matahari tak lagi segarang tadi. Maklum saja, arloji telah menunjukkan pukul 5 lewat. 

"Kita harus cepat, boat ini tak ada lampunya," Iwan, guide kami berujar cemas.

Namun semburat matahari berwarna oranye di langit mendorong kami mengabaikan peringatannya. Petang yang indah di laut lepas ini, yang entah kapan lagi kami dapati, sayang dilewatkan begitu saja. Kami pun minta boat melambat, lalu  memotret bola raksasa di langit itu.

Di kiri kanan kami terbentang deretan pohon bakau  yang konon terpanjang di Indonesia. Di atas air yang kecoklatan, hijaunya daun pohon pidada dan api-api berefek mendamaikan jiwa. Nun jauh di kanan kami, samar melambai  Pulau Berhala seakan mengucap salam perpisahannya.

Ternyata tak hanya kami yang menikmati momen spesial itu. Sebuah perahu kayuh melintas di dekat kami berisi remaja dari kampung sekitar, tertawa-tawa sambil bercerita sesama mereka. Boat yang meliuk-liuk sesekali  mencipratkan air ke wajah kami, mengukir tawa. Buru-buru kami menutup lensa kamera masing-masing agar tak dirusak air.

Tidak seperti perairan di kecamatan Mendahara ilir yang dipenuhi rumah panggung mengenaskan, rumah penduduk di sepanjang Sungai Berbak yang kemudian kami masuki, tak terlalu buruk kondisinya. Dari 11 pulau yang masuk kawasan Kelurahan Nipah Panjang 1, hanya dua  pulau yang boleh dihuni. 

" Sembilan pulau lain masuk kawasan cagar Alam Mangrove, jadi tak boleh membangun rumah di sana," kata lurah. M Yamin. Itulah sebabnya tak banyak rumah di pinggir sungai.

Sebelum mendarat di dermaga, petang kami ditutup aksi terbang ratusan kalong di angkasa. Ternyata indah juga berwisata di hutan mangrove. Kami termasuk yang beruntung bisa menikmatinya. Pengunjung yang ingin ke sini  harus merancang perjalanannya sendiri, seperti yang kami lakukan, karena sampai saat ini belum ada paket wisata yang dipromosikan untuk rute tersebut.(***)

Mangrove in Ujung Jabung


Hundreds of mangrove trees uprooted in Ujung Jabung, Jambi, due to the big waves. In contrary,  in other areas that surround the District of Sadu, the trees thrive naturally and  are quite protected since the awareness toward the mangrove's conservation improves.

Sunset in Sadu


SAILING on Sadu's sea, an area in the east part of Jambi Province around 6 PM, you will meet this beautiful sunset. Its orange color  spread over the sky up to the surface of the sea. Mangrove in the left side looks quite dark and mysterious. This forest saves the old story of that area.