Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Jambi, Indonesia
wonderful life starts from a wonderful heart

18 November 2011

Problematika Kemacetan di Kota Jambi



KEMACETAN di Kota Jambi semakin parah saja. Permasalahannya ternyata tak hanya terletak pada sempitnya ruas jalan, namun diperumit oleh prilaku pengendara mobil dan motor yang tidak tertib, parkir seenaknya di badan jalan, penjual kaki lima yang semakin bertambah sampai dengan seringnya lampu lalu lintas mati di titik-titik tertentu dan di jam paling sibuk. 
 
Terhitung ada beberapa lokasi yang sering membuat panik karena begitu masuk ke sana, jangan harap akan keluar segera. Titik itu antara lain di pertigaan masjid Nurdin Hamzah hingga kompleks sekolah Al Ahzar, depan SD Negeri 47, sekitar SMA 5, depan sekolah Adhyaksa hingga ke perempatan di Telanaipura menuju kantor Gubernur Jambi. Masih ada titik-titik macet lain yang cukup panjang jika diuraikan di sini.

Waktu macetnya pun bisa diprediksi, yaitu ketika anak-anak pergi dan keluar dari sekolah, yakni pagi sekitar jam 07.00 – 07.30 WIB, siang sekitar jam 13.00 – 14.00 hingga sore sekitar jam 16.00. Kondisi ini terus berulang dan semakin parah hari ke hari.

Praktis belum banyak yang dilakukan oleh Pemerintah Kota ataupun Provinsi Jambi untuk mengatasi hal ini. Bahkan polisi yang mengatur lancarnya arus lalu lintas sering tidak berada di tempat ketika pelayanannya sangat dibutuhkan. Alhasil deretan antrian mobil makin panjang, pengendara motor saling salib tanpa peduli akan mencelakai orang atau merusak kendaraan orang lain. Wajah-wajah panik, marah dan kesal pun terlihat di mana-mana. Pemandangan dan pengalaman yang langsung merusak mood di saat kesegaran pikiran sangat dibutuhkan untuk belajar atau bekerja.

Disadari upaya memperluas ruas jalan bukan hal yang mudah. Keterbatasan anggaran pemerintah sudah sering diungkapkan dan dijadikan alasan. Jangankan untuk membangun jalan baru atau memperlebarnya, memperbaiki jalan yang rusak saja pemerintah hampir tak berdaya.

Melihat kondisi ini, mungkin kita harus mengubah rutinitas kegiatan kantor terutama PNS di Kota Jambi. Jika ditelusuri, jalan semakin ramai dikarenakan para pengguna memanfaatkan jalan pada saat bersamaan. Pada pagi, siang dan sore puncak keramaian, waktunya bertepatan dengan pegawai masuk kantor, istrirahat siang dan keluar dari kantor. Misalnya saat ini ada sekitar 8 ribu PNS di Kota Jambi dan sekitar 4 ribu anak yang keluar dari rumah menuju sekolahnya, maka dapat diperikirakan terdapat sekitar 12 ribu pengguna jalan pada pagi itu. Itulah yang menyebabkan lalu lintas di Kota Jambi tak bisa selancar dulu lagi.

Menyadari hal ini, ada baiknya pihak berwenang di Kota Jambi merubah jadwal PNS masuk kantor menjadi jam 9 pagi. Jadwal pulangnya bisa diperpanjang menjadi jam 5 sore. Hal ini akan mengurangi tekanan arus lalu lintas secara signifikan karena tidak berbenturan dengan rutinitas anak sekolah.

Pengaturan seperti ini sebenarnya tidak asing lagi karena telah berlangsung lama di Jakarta dan kota-kota besar di dunia lainnya. Para pekerja di sana memulai aktivitasnya pada jam 9 pagi sementara sekolah dan kampus telah memulainya 2 jam lebih awal.

Dengan pengaturan baru tersebut diharapkan orangtua yang pekerja atau yang PNS memiliki waktu cukup untuk mengantar dan mengurus kebutuhan sekolah anaknya serta mempersiapkan dirinya sendiri untuk bekerja lebih baik, tanpa tekanan dan kepanikan terjebak macet di jalan. 
 
Lompatan kebijakan seperti ini diperlukan, terutama saat pemerintah kesulitan mengumpulkan dana dan selalu kalah cepat dengan laju kerusakan jalan. (Asnelly Ridha Daulay).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar