Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Jambi, Indonesia
wonderful life starts from a wonderful heart

14 Desember 2011

15 Tahun Lagi Danau Sipin Dikelilingi Mahoni

HATI siapa yang tak kecut melihat kondisi Danau Sipin sekarang ini. Danau seluas 42 hektar tersebut kini dikelilingi oleh tanaman semak dan ilalang, nyaris tak ada pohon rindang. Air danau yang dangkal serta rumah-rumah reot yang nampak dari kejauhan menjadi trade mark danau ini. Pada waktu malam, kondisi di sini bahkan lebih seram, karena banyak pasangan ”mojok”, asyik masyuk di keremangan malam. Keindahan yang biasanya lekat dengan kata ”danau”, sungguh tak terlihat di sini.
Konon, dulunya Danau Sipin tak seperti ini. Airnya jernih dan tinggi, tempat para warga mandi dan mencari ikan. Penebangan pohon, eksplorasi hasil danau yang berlebihan, tumpukan sampah serta tekanan dari penduduk yang makin padat menyebabkan kondisi berubah. Saat ini terdapat ribuan keramba yang turut memperberat beban danau ini.
Upaya untuk menjadikan kawasan ini sebagai objek wisata, atau setidaknya tempat melapaskan kepenatan warga kota Jambi, pernah ada. Waktu itu di era tahun 1990-an, Lily Sayoeti membangun sebuah restoran yang berandanya menghadap ke danau yang masuk wilayah Kecamatan Telanaipura Jambi itu. Namun ketika suami Lily tak menjadi Gubernur Jambi lagi, pesona restoran dan danau itu memudar perlahan, dan akhirnya menjadi kawasan suram seperti adanya kini.
Syukurlah, pada pencanangan program nasional Menanam 1 Milyar Pohon, Kamis (8/12), Pemerintah Provinsi Jambi menetapkan kawasan Danau Sipin sebagai area penanaman pohon. Sebelumnya yayasan yang dipimpin Lily Sayoeti menyerahkan kembali pengelolaan tanah itu kepada Pemprov. Jambi sehingga upaya untuk menghijaukannya kembali terbuka lebar. Puluhan hektar area lain yang yang menjadi aset pemprov. Jambi juga akan ikut dihijaukan.
images/stories/pohon mahoni.jpgMahoni pun dipilih sebagai pohon yang akan menghijaukan Danau Sipin. Tinggi pohon ini bila telah besar nanti bisa mencapai 35 – 40 meter dan berdiameter 125 centimeter. Tanaman asal Hindia Barat ini biasanya tumbuh subur di daerah payau. Meski membutuhkan setidaknya 15 tahun lagi untuk menjadi besar dan rindang, namun apa yang telah dimulai hari ini, yakni menanam pohon di areal seluas 16 hektar di sekitar Danau Sipin hingga ke belakangan Kantor Gubernur Jambi, merupakan kabar gembira bagi rakyat Jambi.
Seperti yang dikatakan oleh Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus bahwa penanaman pohon hari ini mungkin tidak dapat dinikmati oleh sekitar 1500 orang yang hadir pada acara pencanangan tersebut. ”Namun anak-anak dan keturunan kita lah yang akan menikmatinya. Ini adalah rezeki untuk mereka,” ucapnya.
Bila saat ini hanya sedikit kawasan rindang di Kota Jambi, maka lima belas tahun lagi diharapkan muncul kawasan-kawasan hijau baru yang memang sudah lama dirindukan warga kota ini. Mudah-mudahan saja. (infojambi.com/Asnelly Ridha Daulay)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar