Mengenai Saya

Foto saya
Jambi, Jambi, Indonesia
wonderful life starts from a wonderful heart

26 April 2011

PENCERAHAN DIRI

Sekali dalam periode tertentu, seseorang akan merasakan kejenuhan yang amat sangat di dalam dirinya. Semua yang dilakukan terasa tidak ada manfaatnya, bahkan membebani. Hal ini menyebabkan kemurungan yang menggelisahkan, bahkan mendorong kemarahan terhadap orang-orang terdekat. Pada state of mind seperti itu, keputusan yang diambil menjadi serba salah. Berkurung diri di rumah menyebalkan, berniat pergi ke luar rumah tapi bingung dengan siapa dan kemana?

Sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat guna mengusir kejenuhan tersebut, perlu diketahui dulu apa kira-kira yang melandasi munculnya perasaan tidak menentu tersebut. Apakah kejenuhan disebabkan hubungan antar pribadi (dengan suami/istri, saudara, teman kantor dsb), atau karena pekerjaan (pekerjaan kantor atau rumah tangga yang terlalu monoton dsb?)

Jika kejenuhan tersebut disebabkan oleh karena pekerjaan sehari-hari, masalah ini dapat diatasi dengan gampang karena kendali pada hakekatnya berada di tangan anda sepenuhnya. Mengapa demikian? Karena jika pekerjaan tersebut tidak dilakukan, paling-paling anda hanya akan dipecat atau dimarahi yang konsekuensinya bisa lebih dapat ditanggung (dibanding keputusan untuk menceraikan suami/istri atau berselingkuh karena anda mengalami kejenuhan dalam pernikahan atau hubungan spesial lainnya). Anda kan tinggal mencari pekerjaan lain yang lebih menantang sebagai gantinya walau hal tersebut tidak begitu gampang saat ini

Namun, saya tidak ingin menganjurkan jalan keluar ekstrim untuk permasalahan ini. Mengapa harus membayar mahal untuk sesuatu jika bisa diperoleh dengan harga yang lebih murah? Berikut ini beberapa tip yang dapat dilakukan untuk mencerahkan diri dari kejenuhan dalam bekerja.

  1. Pada saat seseorang jenuh, ia cendrung untuk memandang dirinya rendah, tidak berarti. Itu tidak benar. Yang benar adalah anda saat ini berada dalam kondisi tidak prima dan itu hanya terjadi pada siklus satu kali per beberapa bulan. Normal, alamiah. Jadi tetaplah bangga dan menyenangi diri anda.

  1. Memberi penghargaan yang sepantasnya pada diri anda. Jangan menganggap diri anda biasa-biasa saja jika pada kenyataannya anda telah bekerja keras untuk mewujudkan impian atau ambisi anda. Sebagai wujud penghargaan, berilah diri anda hadiah yang pantas seperti misalnya, sebuah baju baru yang anda pilih dengan waktu yang cukup lama untuk memantas-mantaskannya (sekaligus untuk menghemat pengeluaran anda karena semakin lama waktu anda habiskan untuk memilih baju tersebut, semakin sedikit barang belanjaan yang harus anda bayar), pergi berlibur dan melihat lingkungan yang baru atau melakukan hal-hal yang sudah anda niatkan sejak lama.

  1. Mengendurkan ritme kerja anda dengan selingan-selingan yang menyehatkan. Hal ini mungkin akan mengurangi produktifitas anda namun sekali anda pulih dari kejenuhan tersebut, anda akan mengejar semua ketertinggalan itu.
  2. Konsumsi makanan yang jarang anda cicip baik karena harganya mahal atau karena masih asing di lidah (saya suka cake, jus, buahan dan masakan asing seperti masakan Jepang dan Eropa pada saat-saat pencerahan diri ini).

  1. Melakukan relaxing seperti menyegarkan tubuh dan memanjakan kulit/penampilan di salon, singing karaoke (pretending that you are a singer as you ever dreamed), atau melakukan olahraga ringan.

  1. Chatting dengan teman juga merupakan salah satu cara keluar dari kejenuhan namun saya tidak terlalu menganjurkannya karena agak susah untuk mendapatkan teman yang mampu mengerti sekaligus menghibur pada saat ini. Jika anda memiliki teman dengan kualitas seperti itu, please go on. Namun kalau tidak punya, forget it!


MENGATASI KEJENUHAN DENGAN PASANGAN

Suami atau istri adalah orang yang saat ini ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi pasangan anda. Mungkin karena keyakinan akan takdir tersebut, banyak pasangan yang terpaksa menahan hati dengan perlakuan tidak manis atau membosankan dari pasangannya. Syukur kalau perasaan bosan atau tidak senang terhadap pasangan itu tidak muncul terlalu sering, karena itu artinya masih ada peluang untuk bersabar dan bertahan, terutama dalam perkawinan yang telah menghasilkan anak.
Bagi pasangan yang mengalami kejenuhan nan pekat, kejenuhan  yang menjurus kepada saling membenci atau sebaliknya tidak peduli sama sekali, mungkin bercerai adalah jalan keluar yang terbaik, asal dilakukan dengan cara damai dan diyakini tidak akan menimbulkan problem lanjutan. Negoisasi diantara keduanya perlu dilakukan baik langsung maupun melalui perantara yang dipercaya.
Jika perkawinan anda masih ingin diselamatkan, sekiranya level kebosanan anda kepada pasangan tidak terlalu jatuh, atau hanya muncul pada periode tertentu saja, hal-hal berikut ini mungkin dapat dipakai sebagai rujukan.

1.    Berhentilah berpikir bahwa pasangan anda akan dengan sukarela mengikuti jalan berpikir atau gaya hidup yang anda inginkan. Begitu besar kemauan anda untuk merubahnya, sebesar itu pula kehendak di dalam dirinya untuk menentang atau berpura-pura menurutinya (tapi di hatinya berkata lain).

2.    Mengembangkan toleransi yang luas terhadap pasangan anda. Awalnya mungkin menyakitkan karena dia yang anda pilih untuk menjadi teman sehidup, ternyata tidak sudi sharing dalam gaya hidup. Namun jika anda berhasil mengembangkan toleransi ini, sakit yang ditimbulkan oleh kekecewaan anda kepadanya menjadi berkurang walau tidak mungkin hilang sama sekali (sulit mendapatkan keredhaan sepenuhnya terhadap pasangan, para istri Nabi Muhammad  SAW pun sering complain kepada suaminya).

3.    Hibur diri anda dengan kebaikan-kebaikan yang anda peroleh selama hidup bersamanya seperti : walaupun dia tidak terbuka soal keuangan, dia tidak pernah lalai memberi tunjangan bulanan rumah tangga atau, walau dia pemarah dan arrogant tapi dia tidak suka menampar atau melakukan kekerasan fisik lainnya (domestic violence).

4.    Mengurangi pengorbanan-pengorbanan yang tidak perlu, yang akan menyita waktu dan pikiran anda. Banyak istri yang rela menunggu suaminya hingga larut malam padahal tidak ada kepastian jam berapa dia akan pulang dan tidak diberitahu untuk keperluan apa dia berada di luar rumah sampai selarut itu. Sebaiknya anda tidur saja, menyiapkan energi untuk besok pagi dan biarkan dirinya mengurus dirinya sendiri. Banyak lagi pengorbanan-pengorbanan yang digolongkan tidak perlu ,anda sendirilah yang bisa menganalisanya.

5.    Katakan tidak suka terhadap tindakan apa saja yang tidak bisa anda tolerir. Kemungkinan terbaik, dia akan merubah kebiasaan itu. Kemungkinan terburuk, dia akan marah dan tetap pada tindakannya. Namun dengan berkata seperti itu, anda telah menunjukkan warna anda kepadanya. Semoga dia mengerti suatu saat nanti.

6.    Merubah diri anda sedikit demi sedikit mengikuti gaya hidupnya selama hal tersebut tidak berlawanan dengan nurani anda. Bersikap open minded kepada orang lain apalagi pasangan sendiri akan sangat banyak menolong penyelesaian konflik.

7.    Pada puncak kebosanan, ada baiknya menjaga jarak dari pasangan anda. Anda dapat  mencari pertemanan lain dengan orang-orang baru, atau berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah anda kenal sebelumnya. Semoga anda menemukan inspirasi atau spirit baru, dan setelah itu pasangan anda terasa tidak terlalu menjemukan lagi.

8.    Hindari ketergantungan berlebihan terhadap pasangan, bahkan dalam hal materi sekalipun. Perjodohan anda dengannya hanya berlaku di dunia dan sampai saat tertentu yang ditakdirkan Allah. Siapkan diri anda dengan semangat hidup untuk survive dan materi yang cukup. Inilah harta yang tidak dapat direbut siapapun dari diri anda.

9.    Tetap dekat dengan anak-anak walau anda ditempa cobaan berat dalam perkawinan. Nilai mereka melebihi apapun di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar